Tanah ini terlalu rapuh untuk kau remas
Selalu kering untuk ditiup angin
Teramat sering ditinggal sang musafir
"Setetes saja! Agar dapat tumbuh bungamu dalam tandusku"
Namun kau bilang
"cukup batangnya saja, sehingga ku terlihat menari"
"cukup daunnya saja, sebagai umpan para binatang"
"cukup akarnya saja, agar kuat untuk mainan saat makan"
Baru ku sadar bahwa ini sandiwara tandusmu
menginjakku dengan tapal jari duri
mengunyahku tanpa geraham dan seri
Tapi tak mengapa..Aku rela..
Asal kau sertakan mawarmu padaku
Agar wangi matiku di padang hampamu

Tidak ada komentar:
Posting Komentar